Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya, Politik, Ekonomi

 Pengertian Globalisasi

 

Kata globalisasi sebenarnya merupakan serapan dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris globalization. Kata globalization sendiri sebenarnya berasal dari kata global yang berarti universal yang mendapat imbuhan -lization yang bisa dimaknai sebagai proses. Jadi dari asal mula katanya, globalisasi bisa diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia.

Globalisasi diartikan sebagai suatu proses dimana bata-batas suatu negara menjadi semakin sempit karena kemudahan interaksi antara negara baik berupa pertukaran informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.

Globalisasi juga bisa dimaknai sebagai proses dimana pengalaman kehidupan sehari-hari, ide-ide dan informasi menjadi standar di seluruh dunia. Proses tersebut diakibatkan oleh semakin canggihnya teknologi komunikasi dan transportasi serta kegiatan ekonomi yang merambah pasar dunia.

Seperti dua mata koin yang berbeda, globalisasi menawarakan keuntungan yang sangat besar dalam kemajuan perekonomian suatu negara tapi disisi lain ada juga damapak negatif yang ditimbulkan seperti lunturnya budaya luhur karena seruban budaya baru dari luar.

Pengertian Globalisasi menurut  Thomas L. Friedman
Globalisasi memiliki dimensi idiology dan tekhnologi. Dimensi tekhnologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi tekhnologi adalah tekhnologi informasi yang telah menyatukan
dunia.

Dampak positif Globalisasi :
1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
2. Mudah melakukan komunikasi
3. Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )
4. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi kebutuhan

Dampak negatif Globalisasi:
1. Informasi yang tidak tersaring
2. Perilaku konsumtif
3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat

Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya


Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.

Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan, dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.

Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi.

Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri. Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Di Kuningan (Jawa Barat) misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari jaipong dan degung (alat musik sunda). Hampir setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII). Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa.

Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.

Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negranya.

Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleg negara lain.Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya.

1.       Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai ke aset yang tldak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimitiki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.

2.       Kekhasan budaya Indonesia

Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menatik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti beiajar tarian khas suat daerah atau mencari batang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia menuliki cirri khas yang unik.

3.       Kebudayaan lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa

Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara Inc~nesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Politik


Dampak Globalisasi dalam bidang Politik
Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di negara sedang berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Timbulnya gelombang demokratisasi ( dambaan akan kebebasan ).

 

 

Pengaruh Globalisasi Terhadap Ekonomi


Globalisasi dan liberalisme pasar telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar hidup yang lebih tinggi. Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar negara-negara kaya dengan negara-negara miskin. Munculnya perusahaan-perusahaan multinasional dan transnasional. Membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang. Munculnya lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, WTO.

Implikasi Teknologi Komunikasi Di Bidang Periklanan

Pengertian Teknologi Komunikasi

 

Teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar-menukar informasi dengan individu-individu lainnya.


 Jenis-Jenis Teknologi Komunikasi
 

Komunikasi adalah aktifitas yang wajib kita lakukan dalam kehidupan manusia. Ada juga yang berpendapat bahwa komunikasi adalah segala bentuk alat yang berguna untuk memindahkan sebuah informasi dari satu tempat ke tempat lain. Pekembangan komunikasi tergantung dari kebutuhan orang itu sendiri. Dibalik perkembangan komunikasi, teknologi komunikasinya pun juga mengalami perkembangan dengan pesat. Dan inilah daftar Jenis-Jenis Teknologi Komunikasi.
A.      Jenis-Jenis Teknologi Komunikasi Modern (Elektronik)
Pengertian dari  Jenis-Jenis Teknologi Komunikasi Modern (Elektronik) ini adalah sebuah teknologi komunikasi yang membutuhkan listrik untuk menggunakannya. Dan inilah Jenis-Jenis Teknologi Komunikasi Modern (Elektronik) dalam kehidupan sehari-hari:
1.       Telepon, Telepon adalah sebuah alat komunikasi yang berguna untuk menerima informasi dalam bentuk suara. Pengirim Informasinya melalui sinyal listrik, dengan menggunakan jaringan kabel. Telepon merupakan teknologi komunikasi jarak jauh. Asal-usul dari kata telepon sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu tele=jauh dan phone=suara. Telepon pertama ditemukan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876. Sampai era ini, teknologi yang satu ini mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat. Dibalik itu semua, ada beberapa kekurangan dan kelebihan dari telepon :
         i.            Kelebihan :
a.       pada jaringan telepon ini selalu tersambung, sehingga pengguna dapat menggunakannya setiap saat.
b.      Tidak memerlukan biaya yang terlalu banyak di bandingkan pergi ke WARTEL.
       ii.            Kekurangan :
a.       Tidak dapat di bawa ke mana-mana karena membutuhkan saluran kabel.
b.      Penggunanya tergantung dari jaringan yang di sediakan.
2.       Radio, adalah sebuah peralatan komunikasi yang menggunakan media gelombang elektromagnetik untuk mendapatkan informasi yang berupa suara. Dalam sebuah radio, terdapat tiga komponen yang mendukung yaitu system pemancar, sumber suara, dan antena pemancar. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan radio:
         i.            Kelebihan Radio:
a.       Sumber Informasi yang sangat murah,
b.      Dapat menjangkau semua jaringan masyarakat,
       ii.            Kekurangan Radio:
a.       Untuk menerima sinyal (gelombang) harus mencari tempat tertentu
b.      Komunikasi Bersifat satu Arah
c.       Frekuensi radio hanya bersifat lokal saja.
3.       Televisi, adalah sebuah system elektronik yang dapat menerima pesan ataupun sinyal berupa gambar dan suara melalui gelombang. Televisi ditemukan oleh Gottileb Paul Nipkow pada tahun 1860-1940. Macam-macam televisi dibedakan menjadi televisi digital dan analog.
4.       Handphone (HP)/Mobile Phone
HP adalah sebuah alat elektronik yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi (bertukar informasi) bisa berupa suara, teks, sampai gambar. HP mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak kelebihan dan kekurangan dari handphone(HP):
         i.            Kelebihan HP(Handphone)
a.       Membutuhkan biaya yang murah, dahulu biaya yang dikeluarkan oleh HP ini sangat banyak. Tetapi, seiring kemajuan persaingan penyedia Provider HP menyebabkan murahnya biaya yang digunakan untuk bertukar informasi.
b.      Memiliki banyak fasilitas lain seperti,Jaringan Internet;MP3;Video Viewer;SMS;MMS;Aplikasi; dan masih banyak lainnya,
c.       Dapat digunakan dan dibawa kemana-mana sehingga lebih praktis dibandingkan telephone.
       ii.            Kekurangan Handphone (HP):
a.       Jaringan tidak dapat digunakan disetiap tempat;
b.      Mahal jika digunakan untuk/di interlokal
5.       Satelit, sebuah teknologi komunikasi yang berada di luar angkasa yang bertugas menerima sinyal yang berasal dari bumi untuk dikirimkan ke tempat lain di bumi.
6.       Faksimile, fungsi dari teknologi komunikasi ini adalah mengirim  dan menerima informasi yang berupa tulisan/gambar. Bentuk dari facsimile ini sendiri menyerupai mesin fotokopi.
7.       Telegram, telegram merupakan teknologi Komunikasi jarak jauh. Telegram berasal dari bahasa Yunani yaitu tele=jauh dan grapien=menulis. Telegam ditemukan pada tahun 1837 di Amerika Serikat yaitu Samuel F. B. Morse. Fungsi dari telegram adalah mengirim sebuah pesan yang dinyatakan dalam bentuk sandi morse.
B.      Jenis-Jenis Teknologi Komunikasi di Zaman Kuno
Pada awal manusia mengenal tulisan, mereka mulai memahat gambar binatang, dan manusia pada tulang; batu; taring; dan bahan-bahan lainnya.Berikut adalah beberapa Jenis-Jenis Teknologi Komunikasi yang di pakai di zaman Kuno.
1.       Kentongan, kentongan terbuat dari batang bamboo yang sudah cukup keras dan besar. Kentongan ini mulai hilang sedikit demi sedikit seiring dengan berkembangnya zaman. Di zaman ini, kentongan juga dimanfaatkan sebagai alat pelengkap ketika SISKAMLING.
2.       Prasasti, pada zaman dahulu prasasti digunakan sebagi alat komunikasi dengan surat-menyurat dengan sederhana. Prasasti menggunakan media dari kulit bamboo, kayu, batu, kulit binatang dan lain sebagainya untuk medianya.
3.       Asap, biasanya alat komunikasi yang satu ini digunakan untuk memberi tahu keberadaan seseorang/kelompok yang tidak dapat dijangkau. Tetapi pada saat zaman kuno, alat ini digunakan untuk media bertukar informasi.
Beberapa komponen yang dibutuhkan dalam komunikasi adalah pengirim, penerima, media, dan bentuk komunikasi. Keempat komponen tersebut sangat dibutuhkan untuk menjalin komunikasi yang lancar. Saat ini sudah banyak media komunikasi yang maju. Dan telah saya ulas beberapa Jenis-Jenis Teknologi Komunikasi dari zaman dahulu dan sekarang.
Periklanan merupakan bentuk komunikasi yang digunakan untuk membujuk audiens (pemirsa, pembaca atau pendengar) untuk mengambil beberapa tindakan sehubungan dengan produk, ide, atau layanan. Tujuan dari disampaikannya iklan tersebut adalah mengarahkan perilaku konsument terhadap suatu penawaran komersial ataupun mempersuasi seseorang dalam melakukan sesuatu (seperti iklan politik/layanan masyarakat yang nonkomersial).

Hubungan Teknologi Komunikasi Dan Periklanan


Pengiklan Komersial seringkali mencari untuk menghasilkan peningkatan konsumsi dari mereka produk atau jasa melalui "branding," yang melibatkan pengulangan atau nama produk gambar dalam upaya untuk kualitas tertentu berasosiasi dengan merek di benak konsumen. Komersial pengiklan rokok yang menghabiskan uang untuk mengiklankan barang-barang lainnya dari produk konsumen atau jasa termasuk partai politik, kelompok kepentingan, organisasi keagamaan dan lembaga pemerintah. Nirlaba organisasi dapat mengandalkan mode bebas dari persuasi, seperti pengumuman layanan publik .
Saluran komunikasi nonpersonal menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi. Tetapi dilakukan melalui media, atmosfer, dan acara. komunikasi non-pribadi dari sponsor diidentifikasi menggunakan media massa. untuk membujuk mempengaruhi penonton. Atmosfer adalah “lingkungan yang dikemas” yang menciptakan atau memperkuat kecenderungan pembeli untuk membeli produk. Jadi, kantor konsultan hukum didekorasi dengan karpet oriental dan furnitur dari kayu untuk mengkomunikasikan “kemapanan” dan “keberhasilan”. Acara adalah kejadian yang dirancang untuk mengkomunikasikan pesan tertentu kepada pelanggan sasaran. Departemen hubungan masyarakat mengadakan konferensi pers, pesta peresmian, dan mensponsori pertandingan olah raga untuk mencapai efek komunikasi spesifik pada audiens sasaran. Media terdiri atas media cetak (koran, majalah, surat langsung), media penyiaran (radio, televisi), media elektronik (pita audio, pita video, videodisk, CD-ROM), dan media display (papan reklame, tanda reklame, poster). Sebagian besar pesan nonpersonal datang melalui media yang dibayar. Arus komunikasi dua-arah ini memiliki beberapa implikasi. Pertama, pengaruh media massa terhadap opini publik tersebut tidak selangsung, sekuat, dan seotomatis yang diperkirakan. Tetapi, melalui para permimpin opini, orang-orang yang opininya diperlukan dalam satu atau beberapa kategori produk. Para pemimpin opini lebih dekat pada media massa dibandingkan orang-orang yang mereka pengaruhi. Mereka membawa pesan kepada orang-orang yang kurang dekat pada media massa tersebut, dan mampu memperluas pengaruh media massa. Mereka mungkin membawa pesan yang diubah atau tidak sama sekali, sehingga berperan sebagai penjaga pintu gerbang. Kedua, arus komunikasi dua-arah menantang pendapat bahwa gaya konsumsi orang-orang terutama dipengaruhi oleh “efek menetes ke bawah” (trickle down effect) dari kelas status sosial yang lebih tinggi. Sebaliknya, orang-orang terutama berinteraksi dalam kelompok sosial mereka sendiri dan memperoleh gaya mereka dan ide-ide lain dari orang-orang seperti mereka sendiri yang merupakan pemimpin opini. Ketiga, komunikasi dua-arah berarti bahwa komunikator massal akan lebih efisien dengan mengarahkan pesannya secara khusus kepada para pemimpin opini dan membiarkan mereka membawa pesan tersebut kepada orang-orang lain. Jadi perusahaan farmasi mencoba mempromosikan obat -obatan barunya kepada dokter-dokter yang paling berpengaruh terlebih dahulu. Penelitian yang terakhir menunjukkan bahwa pemimpin opini dan masyarakat umum dipengaruhi oleh komunikasi massal. Pemimpin opini dipicu oleh media massa untuk menyebarkan informasi, sedangkan masyarakat umum mencari infornasi dari para pemimpin opini. Para peneliti komunikasi sedang mengarah pada pendekatan struktur-sosial dalam komunikasi antarpribadi. Mereka melihat bahwa masyarakat terdiri atas klik-klik (cliques), yaitu kelompok-kelompok sosial kecil yang para anggotanya lebih sering berinteraksi satu sama lain dibandingkan dengan orang-orang lain. Anggota klik bersama, dan keakrabannya mempermudah komunikasi yang efektif, tetapi juga mengisolasi klik tersebut dari ide baru. Tantangannya adalah menciptakan lebih banyak keterbukaan sistem yang memungkinkan klik-klik bertukar informasi dengan kelompok lain dalam masyarakat. Keterbukaan ini dibantu oleh orang-orang yang berfungsi sebagai penghubung dan penjembatan. Seorang penghubung (liaison) adalah seseorang yang menghubungkan dua klik atau lebih tanpa menjadi anggota salah satu klik itu. Seorang penjembatan (bridge) adalah seseorang yang termasuk dalam salah satu klik dan berhubungan dengan orang lain di klik lain.

Korporasi Media Massa

Keith Rupperth Murdoch si Raja Penguasa Media Massa terbesar dan memiliki andil yang kuat untuk dunia terutama pada media massa. Media Massa yang di kuasi oleh si Raja Media Massa yaitu Ruppert Murdoh ada 11 di seluruh dunia, yaitu beberapa media massa yang di milikinya : 








  • News Limited (Australia)
  • The Sun (inggris)
  • The News World (Inggris)
  • Sky Television (Inggris)
  • San Antonio Express News (Amerika)
  • Supermarket Star (Amerika)
  • New York Post (Amerika)
  • 20th Century Fox (Amerika)
  • Metro Media (Amerika)
  •  Star TV (Asia)
  • My Space (Amerika)


Ada beberapa tokoh-tokoh penting di dunia yang menguasai Industri Media Massa, berikut beberapa tokoh-tokoh tersebut : 



  • Baron Paul J.Reuter
  • David Sarnoff
  • William S.Paley
  • Ruppert Murdoch
  • Hary Tanoesodibjo 
  • Chairul Tanjung  






Teknologi Komunikasi 
 Pada saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya, rencana strategis teknologi informasi senantiasa diselaraskan dengan rencana perusahaan, agar setiap penerapan teknologi informasi dapat memberikan nilai bagi perusahaan. Mengacu kepada arsitektur teknologi informasi perusahaan, penerapan Teknologi Informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai    berikut :
  1. Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada di dalam Perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain. 
  2. Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan anatara lain sistem penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain. 
  3. Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik Perusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.
      

     
 Korporasi Media Massa di IndonesIa
Masyarakat Indonesia yang bergantung dengan media massa untuk hanya mencari sebuah hiburan ataupun untuk memenuhi kebutuhanya. Dengan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan jasa media massa. Untuk sebagian pebisnis, dalam pandangan mereka itu merupakan salah satu peluang untuk meraup keuntungan yang menjanjikan. Maka tak heran dengan selalu bertambahnya media massa di Indonesia, dalam percetakan, pertelevisian ataupun radio. Dalam bidang pertelevisian, selain TVRI sebagai stasiun pertama yang berdiri di Indonesia yaitu pada tanggal 24 Agustus 196. terdapat 11 (sebelas) stasiun televisi lainya, Sebelas televisi ini ternyata dikuasai beberapa grup pemilik seperti MNC yang menguasai MNC (tadinya TPI), Metro TV, Global TV dan RCTI. Transcorp/Grup Para menguasai Trans TV dan Trans 7, kemudian Bakrie Group menguasai ANTV dan TV One , SCTV dan IVM (Indosiar Visual Mandiri) dikuasai kelompok yang sama, disamping TVRI serta Space Toon yang punya ijin siaran nasional, namun saham kepemilikan space toon kini telah di beli oleh perusahaan swasta dan berganti nama menjadi NET. Di samping itu kini telah beroperasi 7 televisi berlangganan satelit, 6 televisi berlangganan terrestrial, dan 17 televisi berlangganan kabel. Seperti tidak mau kalah dengan pertelevisian, radiopun mengalami kemajuan walaupun tidak sepesat televisi. Hingga akhir tahun 2002, terdapat 1188 Stasiun Siaran Radio di Indonesia. Jumlah itu terdiri atas 56 stasiun RRI dan 1132 buah Stasiun Radio Swasta. Perkembangan industri dan bisnis penyiaran juga telah mendorong tumbuh pesatnya bisnis rumah produksi (Production House/PH). Sebelum krisis ekonomi, tercatat ada 298 buah perusahaan PH yang beroperasi di mana sekitar 80% di antaranya berada di Jakarta. Pada saat krisis, khususnya antara tahun 1997-1999, jumlah PH yang beroperasi menurun drastis sampai sekitar 60%. Pada tahun 2003, bisnis PH secara perlahan kembali bangkit yang antara lain didorong oleh peningkatan jumlah televisi swasta. Kebutuhan TV swasta akan berbagai acara siaran, mulai acara hiburan sampai acara informasi dan pendidikan, banyak diproduksi oleh PH local. dalam bisnis media penerbitan, khususnya surat kabar dan majalah, juga mengalami peningkatan khususnya dalam hal kuantitas. Pada tahun 2000, menurut laporan MASINDO, terdapat 358 media penerbitan. Jumlah tersebut terdiri atas 104 surat kabar, 115 tabloid, dan 139 majalah. Hal menarik dalam penerbitan media massa cetak ini adalah semakin beragamnya pelayanan isi yang disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan segmen khalayak pembacanya.


 Persaingan Media Massa di Indonesia
Media elektronik khususnya Televisi tidak menggangap adanya sebuah persaingan antara Media Cetak, Media Elektronik dan Media Online, keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan juga memiliki konsumennya masing-masing, lebih jelasnya ketiga media diatas memiliki para peminatnya masing-masing dalam mendapatkan informasi berita.
Hal ini dikemukakan oleh Latief Siregar dari Media Elektronik, Produser Lintas 5 TPI dalam talk show One Day With Jurnalistik yang bertemakan ” Eksistensi Media Cetak dan Media Elektronik di Tengah Maraknya Media Online” di selenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Jurnalistik UNISBA di aula kampus UNISBA, Sabtu 5 Januari 2008.
Talk Show yang diisi oleh Santi Indra Astuti, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi UNISBA, yang membidangi Kajian Ilmu Jurnalistik, menampilkan pembicara dari praktisi tiga media. Media Elektronik; Produser Lintas 5 TPI, Latief Siregar, Media Cetak; Gin Gin Tigin Ginular, wartawan Sindo Jabar dan Media Online; Aripin Asydhad, wakil Pimpinan Redaksi detik.com.
Latief Siregat menambahkan dalam pemaparannya bahwa media online dan media cetak bukan dijadikan sebagai saingan tetapi dijadikan partner untuk menambah cakupan masyarakat dan mempromosikan berbagai acara-acara dan berita yang akan ditayangkan di televisi. Pendapat ini di sepakati oleh Gin gin, dimana media cetak tidak perlu khawatir dengan maraknya media online saat ini, masih banyak masyarakat indonesia yang lebih memilih mendapatkan berita lewat media cetak atau elekronik. Hal ini disebabkan masyarakat indonesia belum banyak yang bisa mengakses internet secara personal.
Memang ada data yang menyebutkan bahwa media cetak terutama surat kabar menurun dari semula 5,1 juta eksemplar pada tahun 1997 menjadi 4,7 juta eksemplar pada saat ini. Data ini juga disepakati oleh Aripin Asydhad, dan menambahkan bahwa sekarang ini dunia pemberitaan mengistilahkan “yang cepat mengalahkan yang lambat bukan yang besar mengalahkan yang kecil”dalam artian berita yang cepat sampai kepada khalayak itulah yang banyak diminati.
Dalam talk show ini juga membahas tentang tantangan konvergensi media bagi media mainstrem yang dipaparkan oleh Santi Indra Astuti, menurutnya masyarakat indonesia saat ini merupakan masyarakat informasi yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan media komunikasi dan menggunakan teknologi informasi seperti telepon dan komputer. Masyarakat Informasi yang berbasis data digital pada gilirannya akan mudah melakukan pertukaran data informasi karena saat ini, untuk berhubungan tidak diperlukan lagi saluran yang berbeda-beda untuk berkomunikasi, sepanjang data atau informasi sudah berbentuk digital, maka dia dapat dibaca dalam bentuk surat kabar, online media, radio streaming, televisi digital, sampai video streaming di handphone-handphone.
Menurutnya juga konvergensi media tidak hanya mengubah basis data, dan medium yang menyalurkannya. Namun, secara keseluruhan juga mengubah proses produksi, pengolahan, dan distribusi informasi, sehingga media-media seperti koran, radio, televisi dan lain-lain akan berubah dengan bentuk-bentuk media baru yang sepenuhnya digital, seperti televisi, World Wide Web dan internet.
Dosen bidang Kajian Ilmu Jurnalistik ini juga menambahkan, lantas bagaimana tren perubahan media dalam masyarakat informasi? Jelasnya lagi, konvergensi komputer, telekomunikasi, dan sistem media massa konvensional membawa berbagai perubahan fundamental dalam fungsi media. Sumber media massa menjadi semakin banyak dan less authoritative and less profesional. Kemampuan media massa untuk bertindak sebagai gatekeeper akan menghilang.
Pesan menjadi serba customize, disesuaikan dengan segmen khalayak yang semakin kecil dan semakin terspesialisasi. Terkadang menggunakan alamat pribadi, maupun malayani masyarakat yang heterogen, tidak lagi homogen. Kemajuan teknologi memunculkan masyarakat prosumen -masyarakat produsen dan kensumen- maka lokus produksi yang dipegang media, kini berpindah ketangan konsumen. Contohnya, citizen journalism yang sekarang sedang marak dimana-mana. Media sebagai pabrik informasi tidak hanya bersaing dengan sesama produsen, tetapi juga harus berkompetisi dalam pasar dengan khalayak alias konsumennya sendiri.
Maka, persaingan bukan hanya diantara media cetak, media elektronik dan media online tetapi sekarang ini persaingannya dengan khalayak dari ketiga media tersebut yang kini bertransformasi menjadi khalayak prosumen